Oleh Tabrani Yunis
Teman-teman, Sahabat Popot yang cerdas dan bahagia. Hari ini Popot mau bercerita sedikit tentang pengalaman berbelanja mainan. Minggu lalu, Popot dan Nyanyak diajak Ayah dan Bunda jalan-jalan di kawasan Pango Raya, Banda Aceh. Ayah dan Bunda ingin membawa Popot dan Nyanyak menikmati sajian kuliner yang bisa dinikmati di kawasan Pango Raya itu. Ya, teman-teman pasti sudah tahu kalau kawasan Pango adalah kawasan kuliner.
Ya ada banyak tempat makan di daerah ini. Mau makanan lokal seperti tahu goreng Pagar Air, makanan tradisional seperti rebus pisang atau juga singkong dan kacang yang ditemani dengan minuman bandreks jahe di cafe Cut Ayah. Di depan cafe Cut Ayah, ada pula warung bakso Do’i, rumah makan Jepang Hatariki, dan tidak jauh dari Hatariki ada juga restoran atau cafe Kanasuki.
Wah banyak sekali tempat makan di kawasan Jalan Prof Ali Hasyimi itu lo. Ya di Jalan ini juga ada Canai Mamak, Mie Pangsit Habibi. Warung kopi pun ada sepanjang Jalan ini. Ada warung kopi yang menawarkan kopi jenis Kopi Robusta dan juga kopi Arabicca.
Nah, karena Ayah dan Bunda penggemar kopi Arabicca, pilihan Ayah dan Bunda adalah sebuah warung kecil, di samping Stay Cultura, sebuah penginapan baru dan dekat dengan POTRET Gallery. Nah, di warung kopi Gerobak Arabicca ini Ayah suka minum avocado espresso dan Bunda suka dengan Sanger dingin. Popot dan Nyanyak suka sekali Milo blend. Karena kami jalan-jalan sore, maka ayah dan Bunda mengajak Popot dan Nyanyak untuk pesan makan malam. Kebetulan sekali ada Tomyam Musleni yang cukup terkenal itu. Kami memesan Tomyam dan Ikan masakan tiga rasa. WoW! Kami Senang sekali.
Lalu, teman-teman. Usai makan, kami berjalan kaki menuju POTRET Gallery yang hanya 20 meter dari warung Gerobak. Popot dan Nyanyak sangat Senang. Tahukah mengapa?
Ya, rupanya di POTRET Gallery itu lengkap sekali barang-barang unik dan menarik. Popot dan Nyanyak ingin sekali Ayah dan Bunda membeli mainan. Apalagi di POTRET Gallery mainannya bagus-bagus semua. Popot dan Nyanyak suka sekali dengan mainan edukasi seperti lego atau puzzle yang membuat kita kreatif. Popot dan Nyanyak bisa bermain bersama dengan dengan sangat kreatif. Karena bisa merancang beberapa bentuk atau model. Pokoknya sangat Asyik.
Eh, ketika Popot dan Nyanyak memilih-milih mainan Lego yang lain, Popot melihat ada banyak mainan edukasi untuk teman-teman disabilitas. Popot memanggil Nyanyak dan menunjukan beberapa alat belajar untuk kaum disabilitas itu. Aduh ma, rupanya alat belajar untuk disabilitas itu mahal-mahal ya? Kasihan sekali ya, kalau banyak yang berasal dari keluarga miskin. Mereka pasti tidak mampu membeli mainan dan alat belajar seperti kita, ujar Nyanyak. Beruntung lah kita diberikan hidup yang sempurna. Kita bisa beli mainan dan media belajar yang murah. Tidak seperti mereka. Aduh sedih sekali ya.
Tanpa sadar, matahari semakin rendah di ufuk barat. Warna merah cerah terlihat di balik daun-daun pepohonan di sepanjang Jalan Prof Ali Hasyimi itu. Ayah dan Bunda melakukan pembayaran untuk beberapa mainan yang Kami beli. Kami sangat puas dan meminta Ayah dan Bunda untuk datang lagi ke POTRET Gallery yang di Jalan Profesor Ali Hasyimi, Pango Raya itu, sambil terus berlalu menuju rumah, karena senja telah tiba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar