Pages

Beternak Ayam

 


Bagian 8.


Oleh Anton Sucipto, SP

Di Purwokerto, Jawa Tengah



Kemudian mereka tampaknya bergegas berjalan, berlalu dari lapangan yang penuh dengan dedaunan yang kering. Karena tergesa-gesa, mereka lupa membawa bungkusan plastik yang berisikan telur ayam itu.


Sementara itu, ada seorang anak yang kebetulan lewat di tempat itu.

Dia bernama Niko. Dia tampaknya sedang membawa beberapa kayu bakar yang berukuran kecil. Kayu bakar itu didapatkannya dari sebuah hutan, yang letaknya cukup jauh dari sana. 


Niko tampaknya berhenti sebentar, karena lelah membawa beberapa kayu bakar itu. Tiba-tiba dia melihat sebuah bungkusan plastik yang ada di atas rumput-rumput, di lapangan itu.


"Bungkusan apa itu? Tampaknya berisi sesuatu di bungkusan plastik itu," Niko heran.


Pada awalnya, dia ragu-ragu untuk mengambil bungkusan itu. Tetapi karena memang disana tak tampak ada seseorang pun, maka dia perlahan-lahan mengambil bungkusan plastik itu.


Dia mengambil bungkusan itu. Dia mengetahui jika di bungkusan itu terdapat beberapa telur ayam.


"Bungkusan plastik ini terdapat beberapa telur. Mungkin sepertinya ada seseorang yang lupa mengambilnya kembali dari tempat itu. Mungkin sebaiknya aku ambil saja, mungkin juga ini rejeki hari ini," gumam Niko, sambil mengambil bungkusan plastik itu.


Namun belum sempat dia berjalan beberapa meter, dia dikagetkan dengan munculnya dua orang yang cukup dikenalnya. Ternyata Bimo dan Bobi, sudah kembali datang ke tempat itu.


"Hei Niko, kenapa kamu mengambil bungkusan plastik itu? Bukankah itu bukan milik kamu?" ucap Bimo kesal.


Niko tampaknya bingung, tetapi kemudian dia berani untuk menjawab pertanyaan itu.


"Iya karena bungkusan plastik itu, kemungkinan memang tertinggal di tempat ini. Karena di sini aku juga tak bisa bertemu dengan seseorang pun, maka aku ambil saja. Jika ada orang yang punya bungkusan itu, tentunya akan aku kembalikan kepada pemiliknya," sahut Niko.


"Betul juga katamu," Bobi tampaknya setuju dengan ucapannya Niko itu. Namun, berbeda dengan Bimo yang tak setuju dengan perkataannya Niko itu.


"Aku kurang percaya pada perkataan Niko barusan," Bimo masih kesal.


Bobi memang baik, dia mengetahui jika orang tuanya Niko itu, orang yang kurang mampu.  Maka Bobi memberikan sebuah usul, atau saran untuk mereka.


"Begini saja, itu kan ada dua bungkusan plastik, yang berisikan telur ayam, untuk satu bungkusan plastiknya itu, aku berikan kepada Niko saja," ucap Bobi sambil tersenyum.


(Bersambung).



Penulis :

Anton Sucipto, SP

Alumni Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto.

Subscribe dan like, 

https://youtube.com/@vale.antonsuciptosp?sub_confirmation=1

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar