Oleh : Anton Sucipto, SP
Tepat pukul 9 pagi, bel tanda istirahat berbunyi nyaring terdengar hingga ke dalam kelas 5 SD Kayujati. Murid-murid berebut keluar kelas dan tak sabar menuju ke kantin sekolah. Biasanya mereka sangat suka membeli kue donat seharga seribu, ada juga yang membeli nasi goreng. Namun, ada dua orang murid yaitu Alang dan Bobi yang masih duduk di dalam kelas.
"Lang, katanya mau pinjam buku dongeng?" Bobi mengingatkan.
"Eh iya, hampir lupa!" sahut Alang.
"Ayo kita ke perpustakaan!" ajak Bobi sambil bangkit dari duduknya.
Alang pun mengangguk pertanda setuju. Mereka terlihat bergegas menuju perpustakaan. Namun baru beberapa meter keluar dari kelas, Alang melihat selembar kertas di lantai, seperti sebuah catatan penting. Alang mengambil secarik kertas yang terjatuh itu.
"Rupanya ada selembar kertas yang penting!" seru Alang sambil mengambil kertas yang jatuh di lantai lalu membaca isi di dalamnya.
"Apakah isi tulisan di kertas itu, Lang?" tanya Bobi penasaran.
"Kunci jawaban ulangan!" sahut Alang merasa heran.
Tiba-tiba muncullah Riko dan Erik.
"Sepertinya kau memegang kertas yang aneh!" Riko dengan cepat mengambil kertas yang semula berada di tangan Alang.
"Riko kembalikan kertas itu!" Alang tampak kesal.
"Kau berani melawanku!" teriak Riko.
Alang dan Bobi saling terdiam sejenak. Mereka merasa tidak mampu menandingi kekuatan Riko dan Erik yang bertubuh tinggi.
"Ayo Lang, kita ke perpustakaan saja!" ajak Bobi.
Alang dan Bobi segera melangkah menuju perpustakaan. Sementara Riko dan Erik mengamati isi tulisan yang ada di dalam kertas itu.
"Asyik! Kertas kunci jawaban ulangan besok!" seru Riko senang.
"Kita tak usah repot-repot belajar!" ujar Erik.
Pada esok harinya, murid kelas 5 tampak ramai menulis bocoran soal yang dibawa Riko. Tetapi hanya Alang dan Bobi yang tidak mau ikut menuliskan contekan kunci jawaban itu.
"Haha! kalian tak mau dapat nilai 100 ya!" sindir Riko dengan angkuhnya.
"Lebih baik nilai hasil belajar bukan dari mencontek! " sahut Alang.
Beberapa saat kemudian Pak Sastro, guru kelas 5, datang memasuki ruangan kelas. Semua murid terlihat bersiap-siap melakukan ulangan.
"Anak-anak! Buka buku tugas kalian lalu tulis soal ulangan yang Pak Guru tulis di papan tulis ini!" ucap Pak Sastro.
Murid-murid tampak serius mencatat soal ulangan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Setelah satu jam berlalu, semua murid kemudian mengumpulkan jawaban ulangan di meja Pak Guru.
"Kita pasti dapat nilai 100!" bisik Riko.
"Setuju! " balas Erik.
Pada saat jam istirahat, Pak Sastro membawa hasil jawaban ulangan ke ruang kantor guru. Lalu dengan cekatan dia mulai mengoreksi satu-satu hasil ulangan itu. Betapa kagetnya, bahwa hampir semua anak kelas 5 jawabannya tidak ada yang salah. Pak Sastro mulai curiga. Tiba-tiba Alang dan Bobi masuk ke dalam ruang kantor menemui Pak Guru.
"Ada apa?" tanya Pak Sastro.
"Mohon maaf Pak, sebenarnya murid kelas 5 mencontek dari kertas yang terjatuh di lantai kemarin. Kertas kunci jawaban itu direbut oleh Riko!" tutur Alang berterus terang.
"Kalian memang anak yang baik, Pak Guru percaya jika kalian tidak ikut mencontek" sahut Pak Sastro.
Setelah bel terdengar, semua murid masuk ke dalam kelas. Pak Sastro memberikan pengumuman penting.
"Anak-anak! Hari ini akan dilakukan ulangan kembali!" tutur Pak Sastro.
"Ulangan mendadak!" Riko kesal.
"Kenapa ulangan mendadak, bukankah tadi baru saja selesai ulangannya, Pak?" protes Erik.
"Anak-anak tenanglah! Semua ini untuk menguji kemampuan kalian!" sahut Pak Sastro serius.
Akhirnya semua murid mengikuti ulangan untuk kedua kalinya. Ulangan yang mendadak itu membuat Riko dan Erik mendapatkan hasil terburuk. Sementara Alang dan Bobi tampak gembira karena meraih hasil terbaik di kelasnya.
Penulis : Anton Sucipto, SP. Alumni Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto. Mengidolakan Valentino Rossi, legenda juara Moto GP. Cernak "Kisah Singa yang Terperangkap" dimuat Solopos 17 Februari 2019, Cernak "Menanam Padi dan Jagung" dimuat dalam Buku antologi cernak Penerbit Nahwa Publisher 12 Maret 2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar