Pages

Setandan Pisang Dari Kakek




Oleh : Malihatun Nikmah, S.Pd.


Liburan telah tiba. Hal yang sangat ditunggu oleh Zidan dan Zahra. Hari libur atau liburan adalah suatü masa di mana orang-orang meluangkan waktu yang bebas dari pekerjaan atau dunia persekolahan. Umumnya liburan terjadi pada pertengahan tahun atau akhir tahun, juga pada hari raya. Dalam kondisi khusus seperti bencana alam, hari libur dapat ditetapkan oleh pemerintah.


Seperti halnya yang dilakukannya Zidan dan Zahra. Keduanya  berencana untuk berkunjung ke rumah nenek dan kekek mereka. Kedua kakak beradik ini, sudah lama tidak bersua dengan nenek dan kakek. Keduanya sangat merindukan kakek-nenek. Zidan dan Zahra ingin sekedar mengetahui kondisi kesehatan Kakek-Neneknya dan ingin merasakan kembali suasana sejuk di kampung halaman Kakek-Nenek. 


Tidak adanya libur panjang, membuat Zidan dan Zahra sulit bertemu Kakek-Nenek. Hal ini diakibatkan karna sibuknya mereka sekolah. Hari libur hanya di hari Minggu saja. Tentu waktu yang sangat sebentar untuk berkunjung ke rumah Kakek-Nenek. Mengingat waktu tempuh perjalanan ke rumah Kakek-Nenek memerlukan waktu seharian. Karna dihari Senin sudah harus masuk sekolah kembali. Keduanya tidak bisa berlama-lama melepas rindu pada Kakek-Nenek mereka. Sehingga, mereka hanya bisa menghubungi Kakek-Neneknya melalui saluran Handphone.


Di pagi yang cerah ini, tepat dihari libur tahun baru. Zidan dan Zahra akan berkunjung ke rumah kampung halaman kakek dan neneknya. Mereka hari ini mulai mengemasi barang-barang seperti pakaian, handuk, sepatu, sandal, topi dan lain sebagainya. Zidan dan Zahra dibantu ibunya untuk melipat pakaian dan memasukkannya ke dalam koper. 


Ibu : “ Zidan...Zahra, ayo bantu ibu masukkan pakaian dan barang-barang lainnya ke dalam koper besar ini !" Pinta Ibu pada Zidan dan Zahra. Dengan semangat mereka membatu ibunya. 

Zahra : "Baik ibu". 

Zidan: " Harus yang besar ibu kopernya?. Tanya Zidan pada ibu. 

Ibu    : " iya dong nak, kan ada baju ayah sama ibu juga". Jawab Ibu pada Zidan dengan senyum kasih sayang. 

Zidan : " Oooh begitu ibu, baiklah" 

Zahra : " Kamu Zidan masih bertanya, lakukan saja apa yang diperintahkan ibu" ujar Zahra pada Zidan.

Zidan : " yah Zahra saya kan hanya bertanya sama ibu"

Zahra : " Masih banyak tanya kan sudah jelas". Jengkel Zahra

Zidan : " yeee kalik aja baju ibu sama ayah di pisah"

Ibu : " Heh sudah...sudah...jangan bertengkar. Tidak ada salahnya kok Zahra sayang, kalau bertanya"

Zidan : "  Wek..., Tuh dengar kata ibu" ujar Zidan sambil julurkan lidahnya.

Zahra : " Ibuuu....Kak Zidan nakal, masak lidahnya begitu sama Zahra". Rengek Zahra pada ibunya. 

Ibu : " Sudah dong naaaak....Zidan jangan begitu". Ujar ibu menenangkan Zahra dan Zidan.

Di depan halaman rumah, Ayah sibuk mengecek dan menghangatkan mobil. Mulai dari mesin, rem, angin ban dan lain sebagainya. 


Selesai Zahra, Zidan, Ibu, dan Ayah mandi serta berpakaian rapi. Ayah dan Ibu memasukkan koper dan barang-barang lainnya ke dalam bagasi belakang mobil. Akhirnya mereka pun berangkat ke rumah Kakek-Nenek. 

Di sepanjang perjalanan Zahra dan Zidan tertidur pulas. Hingga tidak terasa sampailah di rumah Kakek-Nenek. 

Sesampainya di halaman rumah Kakek-Nenek, Zahra dan Zidan terbangun. Turun dari mobil, Zidan dan Zahra tampak senang sekali melihat Kakek-Nenek mereka menyambut. Zidan dan Zahra langsung memeluk Kakek-Neneknya dan mencium tangan. Dilanjutkan Ibu dan Ayah yang masih repot mengeluarkan koper dan barang-barang lainnya dari bagasi mobil.


Di area rumah Kakek-Nenek terdapat banyak hamparan sawah dan kebun yang menyejukkan. Serta banyak buah buahan dan sayur yang sudah siap untuk panen, seperti; cabai, tomat, kangkung, bayam, sawi, kol, wortel dan sayur lainnya. Sedangkan untuk buah; ada rambutan, kelengkeng, mangga dan pisang. 

Selama satu minggu di rumah Kakek-Nenek, Zahra dan Zidan diaajak oleh Nenek untuk memetik sayur mayur di kebun. Juga memetik buah di kebun oleh Kakek. Berhubung kelengkeng, mangga, dan rambutan masih muda dan belum siap untuk dipetik, Kakek mengajak Zahra dan Zidan mengambil buah pisang di kebun milik kakek.

Kakek lalu menebang pohon pisang yang sudah ranum. 

Zahra : " loh kakek, kenapa pohon pisangnya di tebang ?" 

Zidan : " iya kek kan sayang, nantik bisa berbuah lagi"

Kakek :" Zidan...Zahra..., pohon pisang itu berbuahnya hanya sekali. Dan ketika pisang yang masak itu diambil dari pohonnya, maka pohonnya akan membusuk dan mati. Pohon pisang tidak akan berbuah lagi. Jadi, ketika pisang sudah masak maka pohonnya harus ditebang supaya tidak mengganggu pada perkembangan pohon pisang lainnya. 

"Oooh...seperti itu kek" ujar Zidan dan Zahra kompak.

"Ayo bantu kakek, daun pisang ini dibuang ke jurang sebelah sana !" Pinta kakek.

"Baik kek" ujar Zidan dan Zahra. 

"Ayo pisangnya diangkat"

"Aduuuuuh kek berat" keluh Zahra 

"Berat kek" ujar Zidan. 

"Ya mana mungkin kalian kuat, itu berat sekali untuk kalian. Namanya juga SETANDAN, hahahaha" ujar kakek sembari tertawa. 

"Uuuuuuuh kakek ini, kenapa tidak bilang dari tadi" kesal Zahra dan Zidan. 

"Biar Kakek yang bawa, ini buat kalian dibawah langsung ke bagasi mobil yah" ujar kakek. 

Zidan dan Zahra sangat senang diberi Setandan Pisang Dari Kakek dan banyak belajar tentang berkebun. 

Senin, 22 Februari 2021

 


 

Biodata Penulis

Nama : Malihatun Nikmah, S.Pd.

Tanggal lahir : Sumenep, 29 Desember 1996.

Akun media sosial: IG;@malihatun_nikmah99, e-mail; nikhmahh@gmail.com, Facebook; Malihatun Nikmah. No. HP dan WA : 082336563315.

Alamat : Kab. Sumenep ( Madura ), Kec. Ganding, Desa Ketawang Parebaan.

Telah menyelesaikan Pendidikan Sarjana di IAIN Madura. Fakultas Tarbiyah, Prodi Tadris Bahasa Indonesia tahun 2020. Penulis menulis Puisi, Cerpen, Opini, Cernak (Cerita Anak), Cerita Humor, Cerita Islami dan Reportase. 

Karya tulis pernah dimuat di media cetak, daring dan Majalah seperti: Harian Surya Surabaya, Harian Kabar Madura, Diksi Jombang, Gebrak Gorontalo, Maarif NU Jateng Semarang, Koran Merapi Yogyakarta, Harian BMR Fox Sulawesi Utara, KarebaIndonesia.id, Majalah Anak Cerdas, Koran Solopos, dan media lainnya.

Media Luar Negeri : Utusan Borneo ( Sabah, Malaysia ) 

Juara 3 Lomba Cipta Puisi Kebangsaan oleh Ikatan Pelajar Nahdhlatul Ulama (IPNU) & Ikatan Pelajar Putri Nahdhlatul Ulama  (IPPNU) Kec. Rubaru, Kab. Sumenep Agustus 2020.

Penulis Terpilih oleh Penerbit Azizah Publishing Malang 2020. 

Penulis Terpilih oleh Teater Universitas Negeri Semarang 2020.

Penulis Terbaik oleh Seni Pascasarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta 2020. 

Penulis Terpilih oleh Penerbit Jendela Sastra Indonesia Januari, 2021.

Antologi puisi bersama penerbit Azizah Publishing 2020, Antologi Puisi Bersama Seni Pascasarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta 2020, Antologi Puisi Bersama Teater Universitas Negeri Semarang 2020, dan Antologi Puisi Bersama Penerbit Jendela Sastra Indonesia Januari, 2021.

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar