Oleh Anin Aninda

Pagi itu, hari tampak cerah. Udara benar-benar segar, terdengar suara burung-burung bernyanyi sangat merdu. Sehingga membuat Rea bersemangat melakukan aktifitas untuk membantu Ibu merapikan rumah.

Rea membuka pintu dan berjalan beberangka langkah kedepan. Tanpa sengaja, Rea dikejutkan dengan melihat  salah satu teman sekelasnya sedang mencari barang bekas di pinggir jalan.

“Naima, tunggu !” teriak Rea. Namun, Naima buru-buru pergi dengan cepat.

Rea terlihat sedih melihat Naima. Rea selalu memikirkan kejadian yang baru dilihatnya tadi.

Naima memanglah anak yang sederhana, kehidupannya terlihat biasa saja. Ayahnya telah diberhentikan bekerja semenjak pandemi virus corona. Sebab itu, kini Naima sedikit demi sedikit  berusaha membantu Ayah dan Ibunya untuk mencari penghasilan agar dapat meringankan beban kedua orang tuanya.

Rea menghampiri Ibu yang sedang membuat kue “Ibu, Rea tadi melihat Naima,” ucapnya.

“Naima, teman sekolah kamu?” tanya ibu.

“Iya, Bu. Rea sedih melihat Naima cari barang bekas di pinggiran jalan,” Ibu pun terkejut mendengar perkataan Rea. “Gimana ya, Bu. Rea ingin membantu Naima.” sambung Rea.

 “Rea, ingin bantu Naima kan? Gimana kalau tas baru Rea kasih ke Naima aja. Supaya nanti kalau masuk sekolah Naima lebih semangat lagi untuk belajar. Nanti, Ibu juga akan berbagi kebutuhan sembako untuk keluarga mereka.” usul Ibu.

Tiba-tiba, Rea pergi berlari menuju kamar. Diambilnya buku tulis, pulpen, cat, beberapa pakaian yang sudah tidak di pakai Rea lagi dan sedikit uang tabungan. Rea bergegas menghampiri Ibu dan membawa barang-barang yang diambilnya tadi.

“Ibu, yang ini juga. Akan Rea hadiahkan untuk Naima. Rea akan bahagia jika dapat membantu Naima dengan cara ini. Rea salut dengan Naima, sebab Naima tidak malu bekerja untuk membantu orang tuanya.” tambah Naima.

Ibu tidak percaya melihat rasa solidaritas putrinya itu sangat tinggi. Ibu benar-benar kagum dan bangga melihat Rea.

“Baiklah, jika begitu keinginan Rea, nanti kita berkunjung ke rumah Naima untuk memberikan beberapa hadiah dan bantuan kepada Naima.” kata Ibu.

Dengan cepat Rea pun membungkus beberapa hadiahnya dalam bentuk kado. Begitu juga Ibu mempersiapkan sembako. Ibu dan Rea segera pergi menemui Naima dirumahnya. Tentu, Naima sangat senang menerima hadiah dan bantuan sembako dari Rea dan Ibu. Begitu juga dengan Rea, ia sangat bahagia. Bisa berbagi dengan Naima untuk pertama kalinya.

Biodata Penulis

Anin aninda, mempunyai hobi menulis sejak duduk di bangku perkuliahan, Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara. Penulis bisa di hubungi melalui akun instagram @anin_anindaa.